Sabtu, 05 April 2014

PSIKOTERPAPI


1.      Jelaskan mengenai pengertian psikoterapi ?
Dilihat secara etimologis mempunyai arti sederhana, yakni psyche yang artinya jelas, yaitu ”mind” atau sederhananya jiwa dan ”theraphy” dari bahasa yunani berarti ”merawat” atau ”mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam arti sempitnya adalah ”perawatan terhadap aspek kejiwaannya”. Menurut Watson & Morse (dalam Gunarsa, 2004), psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupan dengan mengubah pikiran, perasaan, dan tindakan.

2.       Sebutkan dan jelaskan tujuan dari psikoterapi ?
a.    Tujuan psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey (dalam Gurnarsa, 2007), yaitu membuat sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang didasari. Rekonstruksi kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan menyusun sinteis baru dari konflik-konflik yang (masa lampau).
b.    Tujun psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (dalam Gunarsa, 2007), yaitu membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah lewat melalui konflik-konflik yang ditekan melalui pemahaman intelektual.
c.     Tujun psikoterapi dengan pendekatan Roerian, terpusat pada pribadi adalah untuk memberikan jalan terhadap potensi yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan dirinya sendiri yang nyata dan ideal serta memberi jalan bagi pertumbuhan dirinya yang unik.
d.    Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Behavioristic untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku untuk mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan arah perubahan perilaku khusus ditentukan oleh klien, intinya tujuannya untuk menghilangkan perilaku mal-adaptive.
e.    Tujuan psikoterapi dengan pendekatan Gestalt agar seseorang lebih menyadai mengenai kehidupannya dan bertanggung jawab terhadap kehidupannya.

3.         Sebutkan dan jelaskan unsur psikoterapi ?
Menurut Masserman ada delapan buah paramenter pengaruh dasar yang mncangkup unsur-unsur lazim pada semua psikoterapi, yaitu :
a.       Peran Sosial
b.      Hubungan (persekutuan tarapeutik)
c.       Hak
d.      Retrospeksi
e.       Reduksi
f.       Rehabilitasi, memperbaiki gangguan perilaku berat
g.       Resosialisasi
h.      Rekapitulasi

4.         Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling ?
Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya, pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian psikoterapi mencankup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran, dan emosinya seperti halnya proses redukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Atau dengan kata lain bahwa psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.
Konseling mencangkup bekerja dengan banyak orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan kesempatan kepada klien untuk mengekplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. Konseling di desain untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan merka terhadap kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri (self-determination)

5.       Jelasan mengenai pendekatan psikoterapi terhadap mental illnes ?
a.    Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada mengubaha masalah perilaku dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (psikodinamik) pertama kali dicitakan oleh Sigmund Freud (1856-1939), seorang neurogist dari Ausria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah di kembangkan dan dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna mendapatkan hasil yang lebih efektif. Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan. Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadar untuk mendapatkan solusi. Dengan memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya melalui insight (pemahaman pribadi).
b.    Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) befokus pada hukum pembelajaran. Bahwa perilaku seeorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang melahirkan behavior terapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan classical conditionong atau associative learning. Inti dari pendekatan behavior therapy adalah manusia bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia pernah melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah belajar bahwa “ ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku ketakutan”. Tokoh lain dalam pendekatan Behavior Therapy adalah E.L Thondike yang mengemukakan konsep operan conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu karen berharap hadiah dan mengindari hukuman.


c.     Cognitive Therapy
Terapi kognitif atau cognitive therapy mempunyai konsep bahwa perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan cognitive terapy lebih fokus pada memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan cognitive terapy adalah bahwa disfugsi pikiran menyebabkan disfusi perasaandan disfusi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive terapy adalah Albert Ellis dan Aaron Beck. Tujuan utamanya adalah pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan kesadaran dan berfikir rasional.
d.    Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic therapy menganggap bahwa setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berberan sebagai fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk memunculkan kesadaran dan berubah atas dasarkesadarannya sendiri.
e.    Integrative / Holistic Therapy
Integrative Therapy atau Holistic Therapy adalah suatu psikoterapi gabuangan yang bertujuan untuk menyembuhkan mental seseorang secara keseluruhan.
6.       Sebutan dan jelaskan bentuk-bentuk terapi ?
1)      Terapi Psikoanlisis
Teknik ini menekankan fungsi pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan implus seksual dan agresif dari id, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan atau pengalaman dimasa lalu dan dorongan yang tidak isadari.
2)      Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya.
3)      Person Centered Therapy (Rogers)
Tekik yang terpusat pada pribadi dengan memberikan suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan nyaman.
4)      Logo Terapi (Frankl)
Bentuk penyembuhan melalui penemuan-penemuan makna dan pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan terapy through meaning.
5)      Analisis Transaksional (Berne)
Teknik Analisis Transaksional dilakukan bahwa setiap transaksi dianalisis, klien tampaknya menggelakkan tanggung jawab yang diarahkan untuk mau menerima tanggung jawab pada dirinya sehingga klien dapat menyeimbangkan egogramnya serta melakukan intsrospeksi terhadap “games” yang dijalaninya.
6)      Rational Emotive Therapy (Ellis)
Tekninya dengan melakukan disputing intervention (meragukan / membantah) terhadap keyakinan dan pemikiran yang tida rasional agar berubah pada keyakinan, pemikiran dan falsafah rasional yang baru, sehingga lahir perangkat perasaan yang baru, dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan, melainkan kita akan merasa segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
7)      Terapi Perilaku (Behavior Therapy)
Teknik ini menggunakan prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu.
8)      Therapi kelompok (Group Therapy) dan Terapi Keluarga ( Family Terapy)
Tekik ini memberikan kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.

Sumber :
Mujib, A. 2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Corey, Gerald. 2009. Konseling dan Psikoterapi : PT Refika Aditama
Mcleod, Jhon. 2010. Pengatar Konseling : Teori dan studi kasus. Jakarta : kencana
Gunarsa, singgih. 2007 . Konseling dan Terapi. Jakarta : Gunung Mulia