NAMA : DEWI PUJI ASTUTI
KELAS : 2PA10
NPM : 11511962
A.PEKERJAAN DAN
WAKTU LUANG
NILAI PEKERJAAN
1. Definisi
Nilai pekerjaan
adalah bahwa nilai dari apa yang kita kerjakan sebenarnya sangat bergantung
kepada cara berpikir kita terhadap pekerjaan itu. Sekecil apapun pekerjaan yang
kita lakukan, jika kita memahami bahwa pekerjaan itu adalah bagian dari sebuah
perencanaan besar, atau bahwa pekerjaan itu adalah proses menuju terwujudnya
sesuatu yang besar, maka tidak akan ada lagi perasaan kecil dalam hati kita
ketika mengerjakan pekerjaan itu.
1.1 Apa yang dicari
dalam pekerjaan
1. Mencari uang.
Hal ini adalah hal yang paling dasar
yang mendorong seseorang untuk bekerja. Untuk mencari nafkah (uang),
untuk mencukupi kebutuhannya dan keluarga.
Hal ini juga yang biasa digunakan
sebagai pertimbangan dalam memilih suatu pekerjaan. Semakin besar gaji (uang)
yang ditawarkan oleh pekerjaan tersebut, maka semakin menarik perkerjaan itu.
Banyak orang yang berpindah-pindah kerja untuk mencari gaji yang lebih tinggi.
2.Mencari pengembangan diri
Adalah tabiat manusia untuk ingin
berkembang menjadi lebih baik. Orang bekerja karena mereka ingin mencari
pengembangan (potensi) diri mereka. Mereka akan mencari pekerjaan dimana
mereka dapat mengembangkan diri mereka disana.
Pekerjaan dengan jenjang karir bagus
dimana berarti ada peluang pengembangan diri selalu menjadi incaran.
Pertimbangan yang lain adalah korelasi pekerjaan dengan bidang keilmuan dan
minat mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
Keseusaian ini akan mempermudah dalam pekerjaannya, dan sebagai salah satu bentuk pengembangan diri mereka.
3. Mencari teman/sarana bersosialisasi
Manusia adalah makhluk sosial yang
perlu untuk bersosialisasi. Maka manusia perlu bekerja untuk menambah teman dan
relasi mereka. Sebagai media dan tempat mereka untuk bersosialisasi.
Dalam hal ini faktor yang menjadi pertimbangan adalah lingkungan kerja
dan juga rekan kerja. Lingkungan kerja yang nyaman dan rekan kerja yang
kooperatif menjadi pertimbangan seseorang dalam memilih suatu perkerjaan.
4. Mencari kebanggaan/kehormatan diri
Hal lain yang dicari oleh orang dengan
bekerja adalah kebanggaan dan kehormatan diri. Orang yang mencukupi kebutuhan
dirinya dengan bekerja lebih terhormat dibandingkan orang yang tergantung pada
orang lain.
Pada beberapa orang, kehormatan diri juga bergantung dari
jenis pekerjaan, tempat kerja dan nama perusahaan. Ada orang yang merasa
lebih terhormat dengan bekerja sebagai pegawai kantoran. Dan ada juga orang
yang bangga dengan bekerja di perusahaan top.
5. Sebagai sarana beribadah
Hal ini saya yakini ada dan dimiliki
orang, walau mungkin jarang terpikirkan sebagai hal yang dicari dalam
bekerja. Sebagai orang yang beriman memang seharusnya setiap tindakan kita di
dunia harus dimaknai sebagai ibadah.
Namun kesadaran yang berbeda-beda membuat pemaknaan yang berbeda bagi
tiap orang orang. Kerja yang terbaik, menurut saya, adalah pekerjaan yang
memberi peluang paling besar bagi kita untuk beribadah. Baik lewat proses
pekerjaan itu sendiri, lewat pergaulan di tempat kerja, atau lewat hasil
kerjanya.
1.2 Fungsi psikologi dalam pekerjaan
Fungsi psikologinya
yaitu : Meskipun apa kata orang tentang memiliki pekeraan untuk hidup. Itu
mungkin jelas sekarang bahwa setiap orang bekerja keras untuk uangnya sendiri.
Survei membuktikan kebanyakan orang akan melanjutkan pekerjaanya bahkan jika
mereka memiliki cukup uang untuk hidup nyaman seumur hidupnya
(Renwick&Lawler,1978). Kenyataanya adalah bekerja itu meenuhi kebutuhan
psikologis dan social yang penting. Rasa pemenuhan pribadi, orang membutuhkan
perasaan kalau mereka tumbuh, mempelajarai keahlian baru, dan mencapai sesuatu
yang berharga ketika perasaan ini kurang, mereka mungkin pindah ke pekerjaan
yang menjanjikan pencapaian yang lebih atau hasil yang jelas. Contohnya,
seorang individu yang pekerjaanya terarah mungkin meninggalkan meja untuk
bekerja menjual barang atau konstruksi. Bahkan orang yang sudah mendapatkan
banyak uang tidak akan mau mengurangi waktu dan energy yang di habiskan oleh
pekerjaan mereka.kemampuan karena kebutuhan akan penghargaan dan penguasaan
(Morgan,1972)
2. fase-fase identitas pekerjaan
Fase-fase dalam
pekejaan adalah Orang denderung mengidentifikasi dengan apa yang mereka
lakukan. Bagaimana seiring kalian mendengar seseorang memperkenalakan dirinya
dengan berkata “saya bekerja untuk IBM” atau “ saya seorang suster”. Studs
Tarket (1972) menemukan bahwa pekerjaan mereka membosankan,pekerjaan mekanis
yang sering membuat mereka merasa menjadi “mekanik”, atau “robot”. Dilain
pihak, mereka tertarik pada tantangan dan pemenuhan pekerjaan pada seni atau
profesi yang menunjukan tujuan hidup mereka, biasanya sebagai hasil dari
pekerjaan yang mereka lakukan.
3.
Menjelaskan hubungan antara karakteristik pribadi dan karakteristik pekerjaan
dalam memilih pekerjaan yg cocok
3.1 Karakteristik pribadi
Sebuah awal yang
bagus adalah memilih ketertarikan apa yang kamu punya pada diri sendiri dan
kemampuan. Kalian adalah sebuah gabungan unik dari sifat
pribadi,ketertarikan,keahlian dan harga. Semakin baik yang kalian dapat ketahui
mengenai diri kalian sendiri maka lebih bijaksana dalam mengambil keputusan.
Apa yang paling
membuat anda tertarik. data atau sesuatu? pelajaran apa yang paling anda sukai
di sekolah? Kegiatan Ekstrakurikuler apa yang anda sukai? Bagaimana dengan
kerja paruh waktu? Coba temukan mengenai apa pekerjaan tersebut yang membuat
mereka tertarik kepada anda. Apakah itu kegiatanya sendiri? Atau orang-orang
didalamnya?
Bagaimana dengan
kemampuan anda? Apa pekerjaan terbaik yang anda bisa lakukan?yang paling anda
kuasai? tidak peduli berapa banyak kemampuan yang anda miliki. Penting untuk
menyadari bahwa masing-masing dari kita berkualitas untuk banyak kedudukan yang
berbeda.tidak hanya satu. Seperti olahraga athletic termasuk terbatas untuk
sejumlah orang yang memiliki otot dan keahlian. Jadi kebanyakan pekerjaan
memerlukan hanya beberapa keahlian spesifik atau karakteristik. Rahasianya
terletak pada menemukan jenis pekerjaan yang memerlukan kekuatan tertentu yang
anda miliki.
Untuk memperluas
kedua ketertarikan dan bakat kalian akan berubah dengan pengalaman dan waktu.
Penelitian sudah menunjukkan kategori ketertarikan yang luas, seperti pada
bidang obat-obatan. teknik atau bisnis, tetap stabil dari para
remaja.(Campbell,1971). Jika kalian menyukai sesuatu pada saat anda belasan dan
awal 20, kesempatan yang sama akan kalian sukai pada tahun-tahun selanjutnya.
Mungkin kalian
pernah mendengar seseorang mengambil sebuah tes psikologi untuk membantu
pemilihan karir. Sebenarnya, kebanyakan dari persediaan ketertarikan anda
daripada sebuah test biasa. Saat ini, satu dari kebanyakan menggunakan
instrument tes adalah Strong-Campbell Interest Inventory (SCII) yang mana
menggabungkan banyak item dari versi awalnya Strong Inventory for males and
females dengan menghilangkan item yang berdasarkan jenis kelamin. hasilnya,
yang mana biasanya dibagi secara terbuka dengan individu, menunjukan bagaimana
ketertarikan seorang individu dibandingkan dengan orang-orang lain yang
memiliki kedudukan yang berbeda.
Apakah tes
ketertarikan tersebut membantu anda membuat keputusan yang tepat pada pemilihan
kerja? Semua tergantung dari bagaimana kita menggunakanya. Jika kalian
mengandalkan hasil tersebut sebagai sebuah pengganti untuk membuat keputusan
pribadi, maka jawabanya akan negative. Tapi jika kalian menggunakan hasil
tersebut sebagai sebuah sumber untuk mengklarifikasi ketertarikan kalian dalam
rangka untuk membuat sebuah keputusan,maka jawabanya pasti positif. Seperti
halnya instrument yang menunjukan reliabilitas yang besar dalam memprediksi apa
seorang individu akan bersikeras atau keluar dari bidang pekerjaan tersebut.
Mereka tidak bisa memprediksi kesuksesan pada bidang yang diberikan karena
kebanyak faktor subjektif terlibat didalamnya. Tapi sudah itemukan bahwa apa
yang membuat berhasil biasanya mendemonstrasikan lebih tinggi daripada
rata-rata skor ketertarikan, sementara siapa yang akan keluar nanti biasanya
lebih rendah daripada rata-rata skor (Shertzer,1981)
3.2 karakteristik pekerjaan
Sekali anda
memulai menjelajahi ketertarikan anda sendiri,kemampuan,dan nilai, kalian siap
untuk mencari pekerjaan yang cocok dengan karakteristik pribadi anda. Dengan
lebih dari 20.000 pekerjaan yang berbeda untuk dipilih,ini bukanlah tugas
mudah. Untungnyam ada sumber buku untuk membati pencarian tersebut. Seperti
yang banyak digunakan Dictionary of Occupational (DOT) dan Occupational Outlook
Hand-book. Kedua buku direvisi secara teratur oleh pemerintah percetakan.
Sebagai tambahan, berbagai macam pekerjaan sudah teratur pada dasar keluarga
ataukelompok dari pekerjaan yang terkait. Masing-masing kelompok menunjukan tokoh
9-1 berisi ratusan pekerjaan yang terdekat. Contohnya, bidang kesehatan
termasuk sejumlah besar pekerja kesehatan-dokter,perawat,apoteker, dokter
gigi,kebersihan gigi,hanya untuk beberapa nama. Ini sering membantu memilih 2
dari 3 pekerjaan kelompok yang kalian paling tertarikm dan mulai menelusuri
beberapa pekerjaan spesifik pada kelompoknya.
Sebuah perangkat
yang membantu untuk menemukan pekerjaan yang paling cocok untuk kamu adalah
John Holland’s Self Directied Search For Vocational Planning. Yang mana dapat
dikelola sendiri. Ini berdasarkan dari kenyataan bahwa manusia di bidang
pekerjaan yang samasering memiliki sifat yang mirip,ketertarikan dan kebiasaan
dalam melakukan sesuatu. Holland (1973) menggambarkan 6 dari jenis kepribadian
bersama dengan lingkungan kerja mereka yang baik. Setelah mencocokan sejumlah
kegiatan,ketertarikan dan perkiraan kemampuan anda sendiri, kalian
menjumblahkan item untuk menemukan 3 jenis kepribadian yang paling
menyerupai.kemudian pada pekerjaan yang terpisah penemu buklet, kalian
mencocokan berbagai jenis kepribadian digabungkan dengan beberapa pekerjaan
yang cocok. O’connel dan Sedlacek (1972) sudah menemukan Self-Directed search
lebih handal dan sedikit membantu untuk perencanaan ketertarikan jurusan.
3.3 Menjelaskan tentang kepuasan kerja
Dan penyesuaian diri dalam pekerjaan
Banyak karyawan
yang tidak mampu mencapai kepuasan dalam bekerja, hal ini disebabkan karena
ketidak-mampuannya dalam menyesuaikan diri di lingkungan kerjanya. Kemampuan
penyesuaian diri individu terhadap pekerjaannya diindikasikan oleh kepuasan dan
kesuksesan.
Terdapat
beberapa pengalaman di tempat kerja bahwa karyawan keluar atau mengundurkan
diri dari pekerjaannya karena merasa tidak diterima oleh rekan kerjanya, tidak
cocok dengan atasan tidak sesuai dengan situasi dan kondisi lingkungan
kerjanya. Dapat dikatakan bahwa karyawan memiliki masalah dalam penyesuaian
diri yaitu kemampuan seseorang dalam mereaksi rangsangan dari dalam dirinya
sendiri maupun situasi yang berasal dari luar atau lingkungannya.
Seorang karyawan
yang tidak mampu menyesuaikan diri dengan rekan kerja, atasan dan kondisi serta
lingkungan kerjanya dapat berdampak pada pekerjaan yang dilakukan. Hal ini akan
membuat karyawan merasa bahwa pekerjaan yang dihadapinya tidak menyenangkan dan
tidak memberikan kepuasan kerja. dapat diketahui bahwa seorang karyawan perlu
memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri, supaya dapat melaksanakan tugas dan
fungsinya dengan sebaik-baiknya sehingga kepuasan kerja juga dapat lebih
dirasakan. Untuk itu diperlukan kerjasama dari masing-masing karyawan, atasan
dan konselor perusahaan serta manajemen perusahaan untuk menciptakan situasi
dan kondisi serta lingkungan kerja yang nyaman.
5.
Menjelaskan bagaimana menggunakan waktu luang dengan positif
à
Memanfaatkan
waktu luang dengan positif-
Memiliki waktu
luang itu enak sekali.Akan tetapi, waktu luang yang tak tertata bisa membuat
kita stres.Bermalas-malasan atau membuang waktu luang biasanya tak menciptakan
rasa bahagia.Anda mungkin malah merasa bersalah dan boros.Ini membuat kita
semakin stres.Untuk mengatasi hal itu, kita hanya butuh merencanakan dengn baik
apa yang akan kita lakukan di waktu luang,hendaknya diisi dengan
kegiatan-kegiatan positive.
Pertama-tama
kita harus merencanakan apa yang akan kita lakukan untuk mengisi waktu luang
kita.Kemudian kita harus memberi makna untuk kegiatan kita,kita harus
menentukan tujuan kegiatan kita,tujuan yang positif akan menumbuhkan kegiatan
yang positif.
Ada beberapa kegiatan positif untuk
mengisi waktu luang kita.Salah satunya dengan berolahraga untuk menyehatkan
tubuh kita dan beribadah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan.
B.
SELF DIRECTED CHANGES
1. Bagaimana cara meningkatkan kontrol
diri
Dalam
meningkatkan kontrol-diri, beberapa ahli
menganggap bahwa pada usia remaja kontrol-diri sudah mencapai akhir
perkembangan, penelitian membuktikan bahwa kontrol-diri yang rendah pada masa
remaja berhubungan dengan kontrol-diri yang rendah pula pada masa dewasa.
Seperti yang
dilaporkan oleh Fujita dkk,kontrol-diri dapat ditingkatkan melalui beberapa
cara berfikir yang saling berhubungan :
à
Global
Processing, mencoba fokus pada gambaran besar dari tujuan hidup atau cita-cita
kita, sehingga setiap kegiatan atau tindakan kita dilihat sebagai bagian dari
pencapaian tujuan akhir.
à
Abstrac
listening, mencoba menolak detil-detil dalam situasi khusus untuk membawa kita
berfikir bagaimana tindakan kita sesuai dengan rencana kerja kita secara
keseluruhan. Contohnya : seseorang mungkin harus mengurangi berfikir tentang
detil-detil beratnya latihan fisik tetapi mencoba untuk fokus pada gambaran
fisik yang ideal yang akan dicapai bila dia tetap menjalankan latihan dengan
baik.
à
High-level
categorization, berfikir tentang konsep tingkat tinggi daripada keadaan yang
khusus atau sesaat. Katagorisasi tugas dapat membantu kita untuk mengatur fokus
dan mencapai disiplin-diri yang lebih besar.
Beberapa hal
diatas dapat diterapkan pada banyak situasi dimana pada saat itu dibutuhkan
kontrol-diri.
2.Bagaimana cara menetapkan suatu tujuan
Cara
motivasi dengan menetapkan dasar-dasar tujuan merupakan hal yang sangat penting.
Dan merupakan cara membangun motivasi diri yang biasa digunakan untuk mencapai
Motivasi belajar dasar-dasar pengaturan tujuan untuk jangka pendek dan jangka
panjang merupakan suatu cara untuk meningkatkan motivasi yang baik.
Cara yang baik
untuk mencapai tujuan adalah dengan memiliki daftar harian dan mingguan
terhadap semua tujuan. Dengan melakukan ini, kita akan selalu dalam posisi yang
semakin dekat dengan rencana tujuan hidup kita. Setiap hari akan memberikan
kesempatan untuk mencapai tujuan kita.
Atau mungkin berikut ini mungkin beberapa langkah yang bisa membantu
kamu :
Pastikan bahwa itu yang
benar-benar kamu inginkan.
Saat
menentukan Tujuan, pastikan bahwa itu sesuai dengan nilai-nilai hidup kamu.
Yakinkan bahwa itu benar-benar berasal dari dalam diri kamu, bukan orang lain.
Gunakan statement positif.
Ekspresikan
tujuan kamu secara positif. Contohnya : “saya lulus kuliah tepat waktu (4 tahun)”
daripada menggunakan “jangan sampai lulus lebih dari 4 tahun”.
Gunakan kalimat bahwa kamu seakan-akan sudah
mencapainya.
Contohnya :
“Pada tahun 2017 saya sudah mempunyai 10 cabang restaurant di seluruh
Indonesia”
Buat prioritas.
Saat kamu
menetapkan beberapa tujuan, beri skala prioritas. Hal ini akan membantu kamu
menentukan tujuan mana yang harus dicapai lebih dahulu. Untuk lebih detail
nanti akan kita bahas dalam posting yang lebih mendalam
Tulis tujuan kamu.
Salah satu
rahasia orang-orang sukses adalah menulis setiap tujuan mereka. Saat kita mulai
menuliskannya maka secara tidak langsung hal ini akan membantu kita
mewujudkannya. Menuliskan sesuatu akan membantu mengklarifikasi pemikiran dan
mengkristalkan gagasan kamu.
“lihatlah dari yang paling mungkin,
mulailah dari yang paling mudah dan LAKUKAN SEKARANG”.
Yah, inilah saah
satu kata ajaib yang saya temukan saat mendirikan Senyum Community. Saat saya
memulainya, saya mempunyai tujuan besar, namun ternyata saya sadar untuk mendapatkan
suatu yang besar ki ta harus memulai mendapatkan yang lebih kecil dahulu. Think
Big, Start small!
Tentukan tujuan berdasarkan
proses, bukan hasil akhir.
Berhati-hatilah
dalam menentukan tujuan. tidak semua yang kita inginkan dapat tercapai.
Kegagalan adalah hal yang lumrah. Saat kita hanya mengingkan hasil akhir maka
kita akan kurang menghargai dari proses yang telah kita lakukan. hal inilah
yang terkadang membuat sebagian orang stress maupun depresi. Hargai setiap
capaian yang telah kamu lakukan, karena saat kamu sudah memulai untuk
menetapkan tujuan sebenarnya kamu sudah merupakan bagian dari tujuan kamu
tersebut.
Gunakan rumus SMART.
Tentukan tujuan
dengan Spesific (spesifik), Measurable (dapat diukur), Attainable (dapat
dicapai), Relevant (relevan), time bound (dibatasi waktu).
3. Bagaimana menyusun konsekuensi yang
efektif
Arti sehat
mental dapat menentukan perubahan pada individu dalam melakukan mobilitas untuk
melakukan segala sesuatu aktifitas – aktifitas yang dilakukan oleh manusia,
dalam menanggapi stimulus lingkungan, yang meliputi aktivitas motoris,
emosional, dan kognitif dalam mencapai kematangan mental.
4. Bagaimana menetapkan rencana
interfrensi
v
Intervensi
kreatif atas dasar ilmu pengetahuan yang ada.
Pola ini dimaksudkan
menciptakan suatu model intervensi berdasarkan atas ilmu pengetahuan yang ada.
Dengan demikian konsultan berusaha menciptakan model intervensi yang kreatif
dalam mengembangkan suatu ilmu pengetahuan yang ada dan yang dikuasainya.
Umpamanya, konsultan mau menerapkan model tim bilding berdasarkan dari sisi
ilmu pengetahuan lain. Maka konsultan mengembangkan model-model tim bilding
dari sisi ilmu tersebut. Dari pengembangan model dari ilmu pengetahuan lainnya
ini, maka akan diperoleh model intervensi yang lain dari sebelumnya. Dengan
sendirinya suatu kesulitan yang mungkin timbul adalah usaha untuk menciptakan
model baru ini. Setiap praktika konsultan akan diciptakan model baru yang
berbeda dari model sebelumnya, kreativitas memang sulit akan tetapi menarik
bagi yang menyenanginya.
v
Penambahan
atas teori dasar yang ada.
Dalam pola
ketiga ini bentuk intervensinya memberikan tambahan kepada teori dasar yang
sudah ada. Dengan kata lain konsultan menciptakan teori dan metodologi baru
yang menambah, mengembangkan, dan memperbaiki teori dasar yang ada. Pola ini
sebenarnya jarang dan sulit dilakukan oleh konsultan. Sebenarnya pola
intervensi ini demanding, karena konsultan selain mengamalkan praktika
konsultasi diapun melakukan riset di bidangnya. Sehingga mampu menemukan
model-model baru. Suatu contoh yang sangat baik tentang pola ketiga ini ialah
usaha-usaha yang dilakukan oleh Kurt Lewin yang terkenal sampai sekarang dengan
sebutan action research.
5.Apa saja yg dilakukan dalam peroses
evaluasi
à
Tahapan
sebelum mengadakan evaluasi
Terdapat urutan
atau proses yang mendasari sebelum melakukan evaluasi, yaitu:
v
Mengembangkan
konsep dan mengadakan penelitian awal.Konsep perlu direncanakan secara matang
sebelum diadakan eksekusi pesan dan perlu diadakan uji coba untuk mengecek
kesesuaian antara draft yang dibuat dengan eksekusi pesannya.
v
Dengan uji coba yang dilakukan, pengevaluasi
mencoba mencari tanggapan dari khalayak. Tanggapan dari khalayak ini penting
untuk mengukur efektifitas pesan yang disampaikan.
Dalam mengadakan sebuah proses
evaluasi, terdapat beberapa hal yang akan dibahas yaitu apa yang menjadi bahan
evaluasi, bagaimana proses evaluasi, kapan evaluasi diadakan, mengapa perlu
diadakan evaluasi, dimana proses evaluasi diadakan, dan pihak yang mengadakan
evaluasi.. Hal yang perlu dilakukan evaluasi tersebut adalah narasumber yang
ada, efektifitas penyebaran pesan, pemilihan media yang tepat dan pengambilan
keputusan anggaran dalam mengadakan sejumlah promosi dan periklanan.
Evaluasi tersebut
perlu diadakan dengan tujuan untuk menghindari kesalahan perhitungan
pembiayaan, memilih strategi terbaik dari berbagai alternatif strategis yang
ada, meningkatkan efisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuan
sudah tercapai. Di sisi lain, perusahaan kadang-kadang enggan untuk mengadakan
evaluasi karena biayanya yang mahal, terdapat masalah dengan penelitian,
ketidaksetujuan akan apa yang hendak dievaluasi, merasa telah mencapai tujuan,
dan banyak membuang waktu.
Untuk mencapai
evaluasi tersebut dengan baik, diperlukan sejumlah tahapan yang harus dilalui
yakni menentukan permasalahan secara jelas, mengembangkan pendekatan
permasalahan, memformulasikan desain penelitian, melakukan penelitian lapangan
untuk mengumpulkan data, menganalisis data yang diperoleh, dan kemampuan
menyampaikan hasil penelitian.
SUMBER :
http://putputrihega.blogspot.com/