Dilihat secara etimologis mempunyai arti
sederhana, yakni “psyche” yang artinya jelas, yaitu ”mind” atau sederhananya jiwa dan ”theraphy”
dari bahasa yunani berarti ”merawat” atau ”mengasuh”, sehingga psikoterapi dalam
arti sempitnya adalah ”perawatan terhadap aspek kejiwaannya”. Menurut Watson &
Morse (dalam Gunarsa, 2004), psikoterapi adalah bentuk khusus dari interaksi antara
dua orang, pasien dan terapis, pada mana pasien memulai interaksi karena ia mencari
bantuan psikologik dan terapis menyusun interaksi dengan mempergunakan dasar psikologik
untuk membantu pasien meningkatkan kemampuan mengendalikan diri dalam kehidupan
dengan mengubah pikiran, perasaan, dan tindakan.
2.
Sebutkan
dan jelaskan tujuan dari psikoterapi ?
a. Tujuan
psikoterapi dengan pendekatan psikodinamik menurut Ivey (dalam Gurnarsa, 2007), yaitu membuat
sesuatu yang tidak sadar menjadi sesuatu yang didasari. Rekonstruksi
kepribadiannya dilakukan terhadap kejadian-kejadian yang sudah lewat dan
menyusun sinteis baru dari konflik-konflik yang (masa lampau).
b. Tujun
psikoterapi dengan pendekatan psikoanalisis menurut Corey (dalam Gunarsa, 2007),
yaitu membantu klien menghidupkan kembali pengalaman-pengalaman yang sudah
lewat melalui konflik-konflik yang
ditekan melalui pemahaman intelektual.
c.
Tujun psikoterapi
dengan pendekatan Roerian, terpusat pada pribadi adalah untuk memberikan jalan
terhadap potensi
yang dimiliki seseorang menemukan sendiri arahnya secara wajar dan menemukan
dirinya sendiri yang nyata dan ideal serta memberi jalan bagi pertumbuhan
dirinya yang unik.
d.
Tujuan psikoterapi dengan pendekatan
Behavioristic untuk menghilangkan kesalahan dalam belajar dan berperilaku untuk
mengganti dengan pola-pola perilaku yang lebih bisa menyesuaikan arah perubahan
perilaku khusus ditentukan oleh klien, intinya tujuannya untuk menghilangkan
perilaku mal-adaptive.
e.
Tujuan psikoterapi dengan
pendekatan Gestalt agar seseorang lebih menyadai mengenai kehidupannya dan
bertanggung jawab terhadap kehidupannya.
3.
Sebutkan dan jelaskan unsur psikoterapi ?
Menurut Masserman ada delapan
buah paramenter pengaruh dasar yang mncangkup unsur-unsur lazim pada semua
psikoterapi, yaitu :
a.
Peran
Sosial
b.
Hubungan
(persekutuan tarapeutik)
c.
Hak
d.
Retrospeksi
e.
Reduksi
f.
Rehabilitasi,
memperbaiki gangguan perilaku berat
g.
Resosialisasi
h.
Rekapitulasi
4.
Sebutkan dan jelaskan perbedaan antara psikoterapi dan konseling ?
Psikoterapi (psychotherapy) adalah pengobatan alam pikiran, atau lebih tepatnya,
pengobatan dan perawatan gangguan psikis melalui metode psikologis. Pengertian
psikoterapi mencankup berbagai teknik yang bertujuan untuk membantu individu
dalam mengatasi gangguan emosional dengan cara memodifikasi perilaku, pikiran,
dan emosinya seperti halnya proses redukasi (pendidikan kembali), sehingga individu tersebut
mampu mengembangkan dirinya dalam mengatasi masalah psikisnya. Atau dengan kata
lain bahwa psikoterapi adalah suatu interaksi sistematis antara klien dan terapis yang
menggunakan prinsip-prinsip psikologis untuk membantu menghasilkan perubahan
dalam tingkah laku, pikiran dan perasaan klien untuk membantu klien mengatasi
tingkah laku abnormal dan memecahkan masalah-masalah dalam hidup.
Konseling mencangkup bekerja dengan banyak
orang dan hubungan yang mungkin saja bersifat pengembangan diri, dukungan
terhadap krisis, psikoterapis, bimbingan atau pemecahan masalah. Tugas konseling adalah memberikan
kesempatan kepada klien untuk mengekplorasi, menemukan, dan menjelaskan cara
hidup lebih memuaskan dan cerdas dalam menghadapi sesuatu. Konseling di desain
untuk menolong klien untuk memahami dan menjelaskan pandangan merka terhadap
kehidupan, dan untuk membantu mencapai tujuan penentuan diri (self-determination)
5. Jelasan mengenai pendekatan
psikoterapi terhadap mental illnes ?
a.
Psychoanalysis & Psychodynamic
Pendekatan ini fokus pada
mengubaha masalah perilaku dan pikiran dengan cara memahami akar masalah yang
biasanya tersembunyi di pikiran bawah sadar. Psychodynamic (psikodinamik)
pertama kali dicitakan oleh Sigmund Freud (1856-1939), seorang neurogist dari
Ausria. Teori dan praktek psikodinamik sekarang ini sudah di kembangkan dan
dimodifikasi sedemikian rupa oleh para murid dan pengikut Freud guna
mendapatkan hasil yang lebih efektif. Tujuan dari metode psikoanalisis dan psikodinamik adalah
agar klien bisa menyadari apa yang sebelumnya tidak disadarinya. Gangguan
psikologis mencerminkan adanya masalah di bawah sadar yang belum terselesaikan.
Untuk itu, klien perlu menggali bawah sadar untuk mendapatkan solusi. Dengan
memahami masalah yang dialami, maka seseorang bisa mengatasi segala masalahnya
melalui insight (pemahaman pribadi).
b.
Behavior Therapy
Pendekatan terapi perilaku (behavior therapy) befokus pada hukum pembelajaran. Bahwa
perilaku seeorang dipengaruhi oleh proses belajar sepanjang hidup. Tokoh yang
melahirkan behavior terapy adalah Ivan Pavlov yang menemukan classical conditionong atau associative learning. Inti dari
pendekatan behavior therapy adalah manusia
bertindak secara otomatis karena membentuk asosiasi (hubungan sebab-akibat atau
aksi-reaksi). Misalnya pada kasus fobia ular, penderita fobia mengasosiasikan
ular sebagai sumber kecemasan dan ketakutan karena waktu kecil dia pernah
melihat orang yang ketakutan terhadap ular. Dalam hal ini, penderita telah
belajar bahwa “ ketika saya melihat ular maka respon saya adalah perilaku
ketakutan”. Tokoh lain dalam pendekatan Behavior
Therapy adalah E.L Thondike yang mengemukakan konsep operan conditioning, yaitu konsep bahwa seseorang melakukan sesuatu
karen berharap hadiah dan mengindari hukuman.
c.
Cognitive Therapy
Terapi kognitif atau cognitive therapy mempunyai konsep bahwa
perilaku manusia itu dipengaruhi oleh pikirannya. Oleh karena itu, pendekatan cognitive terapy lebih fokus pada
memodifikasi pola pikiran untuk bisa mengubah perilaku. Pandangan cognitive terapy adalah bahwa disfugsi
pikiran menyebabkan disfusi perasaandan disfusi perilaku. Tokoh besar dalam cognitive terapy adalah Albert Ellis dan
Aaron Beck. Tujuan utamanya adalah pendekatan cognitive adalah mengubah pola pikir dengan cara meningkatkan
kesadaran dan berfikir rasional.
d.
Humanistic Therapy
Pendekatan Humanistic therapy menganggap bahwa
setiap manusia itu unik dan setiap manusia sebenarnya mampu menyelesaikan masalahnya
sendiri. Setiap manusia dengan keunikannya bebas menentukan pilihan hidupnya
sendiri. Oleh karena itu, dalam terapi humanistik, seorang psikoterapis berberan sebagai
fasilitator perubahan saja, bukan mengarahkan perubahan. Psikoterapis tidak
mencoba untuk mempengaruhi klien, melainkan memberi kesempatan klien untuk
memunculkan kesadaran dan berubah atas dasarkesadarannya sendiri.
e.
Integrative / Holistic Therapy
Integrative Therapy atau Holistic Therapy adalah suatu psikoterapi gabuangan yang bertujuan untuk menyembuhkan
mental seseorang secara keseluruhan.
6. Sebutan dan jelaskan
bentuk-bentuk terapi ?
1)
Terapi Psikoanlisis
Teknik ini menekankan fungsi
pemecahan masalah dari ego yang berlawanan dengan implus seksual dan agresif
dari id, serta teknik yang dilakukan dengan cara menggali permasalahan atau
pengalaman dimasa lalu dan dorongan yang tidak isadari.
2)
Terapi Humanistik
Teknik dengan pendekatan
fenomenologi kepribadian yang membantu individu menyadari diri sesungguhnya.
3)
Person Centered Therapy (Rogers)
Tekik yang terpusat pada pribadi dengan
memberikan
suasana aman, bebas agar klien mengeksplorasi diri dengan nyaman.
4)
Logo Terapi (Frankl)
Bentuk penyembuhan melalui
penemuan-penemuan makna dan pengembangan makna hidup, lebih dikenal dengan terapy through meaning.
5)
Analisis Transaksional (Berne)
Teknik Analisis
Transaksional dilakukan bahwa setiap transaksi dianalisis, klien tampaknya menggelakkan
tanggung jawab yang diarahkan untuk mau menerima tanggung jawab pada dirinya
sehingga klien dapat menyeimbangkan egogramnya serta melakukan intsrospeksi
terhadap “games” yang dijalaninya.
6)
Rational Emotive Therapy (Ellis)
Tekninya dengan melakukan disputing intervention (meragukan /
membantah) terhadap keyakinan dan pemikiran yang tida rasional agar berubah
pada keyakinan, pemikiran dan falsafah rasional yang baru, sehingga lahir
perangkat perasaan yang baru, dengan demikian kita tidak akan merasa tertekan,
melainkan kita akan merasa segala sesuatu sesuai dengan situasi yang ada.
7)
Terapi Perilaku (Behavior Therapy)
Teknik ini menggunakan
prinsip belajar untuk memodifikasi perilaku individu.
8)
Therapi kelompok (Group Therapy) dan Terapi Keluarga ( Family Terapy)
Tekik ini memberikan
kesempatan bagi individu untuk menggali sikap dan perilakunya dalam interaksi
dengan orang lain yang memiliki masalah serupa.
Sumber :
Mujib, A.
2002. Nuansa-Nuansa Psikologi Islam. Jakarta : Raja Grafindo Persada
Corey,
Gerald. 2009. Konseling dan Psikoterapi : PT Refika Aditama
Mcleod,
Jhon. 2010. Pengatar Konseling : Teori dan studi kasus. Jakarta : kencana
Gunarsa,
singgih. 2007 . Konseling dan Terapi. Jakarta : Gunung Mulia